Pendidikan

Mencari Dunia Namun Mengeluhkannya

Dalam kamus Bahasa Arab penidikan disebut ta’dib yang salah satu fungsinya adalah tarbiyyah. Sedangkan Tarbiyyah sendiri berasal dari kata rabba-yurabbi-tarbiyyatan yang berarti pengayoman. Jadi salah satu persyaratan untuk ta’dib adalah tarbiyyah. Kita tidak bisa membangun peradaban bersama sesama orang yang belajar kalau kita tidak memakai metode pengayoman atau tarbiyyah tersebut. Bahasa Arab dari mengenal adalah ta’rif yang berasal dari ‘arafa-ya’rifu. Mari kita urutkan dari yang paling rendah yakni tadris (mempelajari sesuatu yang sifatnya luarnya), sedangkan ta’lim yakni memahami sesuatu untuk dijadikan ilmu hidup, sedangkan kalau ta’rif adalah mengenali sesuatu secara lebih mendalam, dan yang terakhir adalah ta’dib yang berarti memberadabkan. Jadi ta’dib adalah kita mengenal dan melihat apa saja baik kata, benda, maupun makhluk lalu kita jadikan dia sebagai bagian dari peradaban yang kita bangun di dalam kehidupan kita.

Kalau Tuhan mengatakan khalifah maka itu berarti posisinya sebagai apa sedangkan Adam adalah siapa. Ketika Allah menginformasikan bahwa Dia akan memperbaiki kehidupan yang Dia ciptakan ini dengan menciptakan makhluk baru itu ada beberapa kata yang selama ini kurang diperhatikan, yaitu: Innii jaa’ilun bukan innii khooliqun. Perbedaan di antara keduanya adalah kalau khaaliqun artinya menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Sedangkan arti jaa’ilun adalah menjadikan dari ada kepada suatu keadaan yang lain, misalnya guru dijadikan dosen. Berarti Innii jaa’ilun fil ardhi adalah Allah menginformasikan bahwa Dia akan membuat suatu subyek yang berfungsi sebagai khalifah di muka bumi, dan tidak disebut Adam maupun manusia. jadi kita ini tidak penting apakah jin ataukah manusia itu tidak penting, yang penting adalah kita itu apa dan jika diteruskan maka manfaat ataukah tidak. Meskipun kita tidak bisa jadi arsitek maupun pengusaha, asalkan rajin ibadah dan berbuat baik dengan banyak orang serta syukur sedikit-sedikit menghafalkan al-Qur’an itu sudah manfaat. Makannya di dunia di luar Islam banyak sekali orang yang tersingkir karena dia tidak kompeten di bidang apapun. Namun di dalam Islam itu semua ditampung di dalam asas manfaat. Meskipun kita tidak pintar, meskipun kita tidak insinyur, meskipun kita tidak ahli apa-apa asalkan kita tidak mengganggu orang lain dan rajin ibadah, mau kerja bakti, mau baik dengan orang, itu sudah selesai masalahnya. Makannya Islam itu jauh lebih lengkap sebagai sistem nilai daripada semua yang lainnya. Jadi ketika Tuhan menginformasikan tentang penciptaan baru setelah jin maka kemudian diciptakan makhluk berikutnya yang dinamakan dengan manusia diawali dengan Adam. Dia adalah penyeimbang antara kepatuhan dengan kemerdekaan (kebebasan) yakni penyeimbang antara malaikat dan iblis. Jadi kita sebenarnya urusannya sederhana yakni jangan sampai salah kapan kita bebas dan kapan kita patuh. Kalau salah manajemen maka akan merusak dunia, merusak dirimu sendiri dan merusak keluargamu. Kita sekarang mengalami peradaban yang banyak terbalik, yakni ketika kita yang seharusnya patuh tapi malah ingin bebas dan ketika kita bebas tapi malah patuh. Seumpamanya yang paling gampang adalah setiap hari kita mendengarkan adzan di mana-mana. Adzan itu merupakan bebas ataukah patuh? Tentu jawabannya adalah patuh. Pertanyaannya yang patuh itu apanya? Lagunya atau kalimatnya? Tentu jawabannya kalimatnya, sedangkan lagunya bebas. Nah sekarang coba kita lihat adzan di mana-mana itu patuh semuanya. Ada yang niru Madinah, ada yang niru Makkah, ada yang niru Turki, dan ada yang niru macam-macam. Jadi mereka manusia tidak mampu menikmati kebebasan sehingga dia gagal untuk menjadi mediator antara malaikat dengan jin. Untuk ekstra pengetahuan, di antara jin ini ada yang belajar menjadi seperti malaikat yang kemudian dia lumayan dahsyat, dia kemudian diberi fungsi oleh Allah menjadi Kanzuljannah yaitu bendaharawan surga. Jadi distributor-distributor semua rizki di surga itu nama jabatannya adalah Kanzuljannah. Tidak semua hal memang harus kita pahami bahkan ada sesuatu yang kita tidak boleh paham. Ada sesuatu yang kita tidak boleh tahu dan tidak boleh melihat, contohnya adalah badan istri tetangga. Bahkan badan adek kita sendiri yang sudah dewasa kita tidak boleh melihat. Jadi jangan mentang-mentang pintar terus kita tahu semuanya. Ada sesuatu yang kita tidak perlu tahu, ada sesuatu yang sebaiknya kita tahu, dan ada sesuatu yang kita tidak boleh tahu. Jadi itu juga bagian dari ilmu. Itulah sebabnya ada pakaian karena memang ada sesuatu yang sebaiknya tidak dilihat. Kalau semuanya perlu diketahui, dilihat, dan dipelajari lantas ngapain harus berpakaian? Nah, salah satu yang perlu kita kerjakan di dalam aktivasi adalah menghitung kembali apapun dan memahami kembali apa saja karena yang benar bagi kita hari ini belum tentu benar bagi kita besok pagi, dia selalu berkembang.

Khalifah itu orang yang berjalan di belakangnya Allah Ta’ala karena manusia itu memang khalifatullah. Sayyidina Abu Bakar disebut khalifahnya Rasulullah karena dia tidak berani membuat kebijakan kecuali dia tahu betul kalau Rasulullah itu tidak mungkin tidak mau seandainya ada. Kita ini adalah orang yang tidak mungkin mengarah ke yang Allah tidak mengarah. Jadi hidup ini ternyata adalah arah. Makannya pertanyaan tentang pendidikan itu sederhana, yaitu sebenarnya kita sekolah itu buat apa, tujannya apa, dan dapatnya itu apa, goalnya itu apa. Nah ini mari kita kembarai dan kita elaborasi. Ada ayat yang berbunyi, “Dan carilah olehmu di dalam apa yang Allah berikan kepadamu, carilah kepada negeri di akhirat, namun jangan kamu lupa akan nasibmu di dunia”. Jadi kalau kita memang membuntuti langkahnya Allah maka hendaknya tujuan kita itu akhirat. Kalau ini kita bawa ke ranah kenegaraan maka tujuannya NKRI didirikan dahulu itu tujuannya dunia ataukah akhirat? Kalau ada kabinet siding baik sejak jaman Bung Karno sampai Jokowi itu mereka dasar tujuannya adalah akhirat atau dunia?

 

Ditulis Oleh Bayu Widianto

Panggang, 22 Oktober 2022

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button