Pendidikan

Lapar dan Takut

Kalau kita takut lapar berarti kita tidak menghargai Allah. Pokoknya yang penting kita berbakti kepada tuan rumahnya Ka’bah maka tidak mungkin kita lapar dan tidak memperoleh rejeki. Kita berbakti dan bekerja sungguh-sungguh tidak memikirkan uang yang penting kita tekun bekerja maka otomatis kita diberi rejeki oleh Allah dan kita dihindarkan dari kelaparan. Jadi seluruh masalah ekonomi dunia ini omong kosong dan bingung karena sejak awal kita ini tidak melibatkan Allah di dalam kehidupan kita. Kita ini berketuhanan yang Maha Esa tapi tidak jelas siapa yang dimaksud Tuhan Yang Maha Esa, dan kalau ditanya juga tidka bisa menjawab kok bisa Tuhan Yang Maha Esa itu siapa. Tapi ini bukan kritik untuk Indonesia dan tulisan ini juga tidak memiliki pernyataan apapun kepada Indonesia, NU, Muhammadiyah, dan pilpres, tapi ini belajar bersama. Kita kembali lagi bahwa asal kita beneran kepada Allah maka tidak mungkin kita kelaparan, kita juga tidak mungkin takut dengan apapun. Nah sekarang ini urusan kebanyakan orang adalah takut. Apa sebabnya orang pada korupsi? Tentu karena takut tidak punya banyak. Apa sebabnya ngeyel harus menjadi bupati lagi? Ya tentu karena takut tidak jadi bupati lagi. Kita ini kebanyakan takut. Jadi urusan manusia itu cuman dua itu, yaitu lapar dan takut, tidak ada urusan yang lainnya, dan Allah menjamin. Tentu kita sudah pernah mendengar transaksi buy one get two (kita beli 1 dapat 2 dari Allah), buy two get four (membeli 2,ongkosnya juga cuman 2 tapi diberi 4 oleh Allah). Ini ada di dalam surah ath-Thalaq ayat 2 dan 3, “barangsiapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar atas segala persoalan dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka”. Takwa adalah waspada agar jangan sampai kita tidak ingat sama Allah. Kita makan jangan sampai tidak bersyukur, kita melihat pepohonan jangan sampai tidak ingat sama yang bikin. Pokoknya Allah harus selalu ada dalam kedasaran kita dan jangan sampai tidak, itu yang namanya taqwa. Jadi taqwa itu waspada bahwa di dalam hidup ini tidak pernah Allah absen. Siang malam dalam keadaan apapun, sedih gembira Allah tidak pernah absen dalam hidup kita. Itulah yang namanya waspada terhadap kehadiran Allah. Jadi kalau kita bertakwa kepada Allah maka kita akan mendapatkan dua, yaitu satu masalah kita dikasih jalan keluar. Kemudian yang kedua kita dikasih rejeki dari jalan di luar gaji kita, yakni jalan yang tidak pernah kita duga. Makanya yang mau nikah ya nikah saja, tidak usah takut..modal bismillah, cinta dan tekat. Jadi sudah jelas transisi pertama dapat solusi dan dapat rejeki yang tidak terduga. Kemudian ada ayat, “Barangsiapa membeli kepada Allah dengan ongkos tawakal maka Allah akan membantumu sebagai akuntan dan manajer hidupmu”. Allah menjadi akuntan, Dia menghitung anak dan istri kita besok butuh apa Allah menyediakan. Kemudian ada ayat, “dan Allah memberi peluang bahwa apa yang kamu butuhkan itu tercapai”. Jadi Allah menyampaikan kita dari titik belum tercapai menuju titik tercapai. Kemudian Allah menegaskan, “Jangan khawatir toh, Aku ini apa saja bisa. Pokoknya asal kamu baik sama Aku maka aku tinggal bilang jadi maka jadilah”.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button